Negara Indonesia adalah negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan tanahnya yang sangat subur. Indonesia memegang peran penting sebagai produsen bahan pangan di dunia, menjadi produsen beras terbesar ketiga setelah China dan India. Namun, meskipun berada di posisi ketiga dalam produksi beras, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan penduduknya sendiri, sehingga harus mengimpor beras dan bahan pokok lainnya dari negara lain.
Salah satu penyebabnya adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2012, jumlah penduduk Indonesia mencapai 230-237 juta jiwa. Hal ini membuat kebutuhan pangan di Indonesia semakin besar. Akibatnya, produksi pangan dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut, sehingga Indonesia harus mengimpor bahan pangan dari luar negeri.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan Indonesia mengimpor dari luar negeri, antara lain ketergantungan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi beras, perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pertanian, luas lahan pertanian yang semakin sempit, mahalnya biaya transportasi, serta kebijakan pemerintah yang kurang mendukung rakyat.kebijakan pemerintah yang kurang mendukung rakyat.
Untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan menciptakan ketahanan pangan, diperlukan beberapa upaya. Di antaranya adalah menetapkan harga dasar pangan, mengatur kembali tata niaga pangan, memperlancar arus distribusi hasil pertanian, memberikan dukungan kepada lembaga pertanian, dan menunjang budidaya tanaman pangan.
Impor bahan pangan merupakan salah satu indikasi dari keterpurukan sektor pertanian yang dialami Indonesia saat ini, yang disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap para petani. Penyebab utama impor bahan pangan adalah besarnya jumlah penduduk, ketergantungan pada konsumsi beras, perubahan iklim, luas lahan pertanian yang semakin sempit, serta kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat.
Komentar
Posting Komentar