Ekosistem yang tidak sehat di Facebook, terutama akibat penggunaan cara-cara manipulatif seperti interaksi palsu dan konten yang tidak berkualitas, dapat menjadi bom waktu bagi platform ini. Jika praktik seperti ini terus berlangsung, dampaknya akan dirasakan oleh semua pihak, termasuk pengiklan dan konten kreator yang berkualitas.
Emak-emak FB Pro
Pendapatan yang diperoleh para konten kreator—termasuk "Emak-emak FB Pro"—sebenarnya berasal dari para pengiklan. Pengiklan berharap iklan mereka ditampilkan pada konten yang relevan dan berkualitas, sehingga mampu menjangkau audiens yang sesuai dengan target mereka. Dengan audiens yang relevan, kemungkinan pengiklan mencapai tujuan pemasaran mereka akan lebih besar.
Namun, dengan kondisi audiens seperti sekarang, target pengiklan sulit tercapai. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian bagi pengiklan, yang pada akhirnya mempertimbangkan untuk berhenti beriklan di Facebook, khususnya di pasar Indonesia. Jika ini terjadi, konten kreator yang benar-benar berkualitas, dengan interaksi genuine dan audiens relevan, akan ikut dirugikan.
Fenomena Facebook Pro: Antara Pameran Prestasi dan Tekanan Monetisasi
Jangan Biarkan Rusaknya Ekosistem Iklan
Peribahasa "Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga" relevan dalam situasi ini. Praktik manipulatif tidak hanya merusak citra Facebook sebagai platform, tetapi juga membahayakan ekosistem iklan secara keseluruhan. Saatnya menghentikan praktik ini agar tidak merugikan semua pihak yang berkontribusi secara positif di platform ini.
Komentar
Posting Komentar